Demi Sebuah Nama
>> 06 September 2009
Demi dingin yang menyelimuti fajar
selagi sayup parau kembali bergema
di sudut kamar
Biar langkah-langkah menyeruak
di rerumputan basah
‘Bukankah kita pun terseret zaman,’
bisikku
Demi sebuah nama yang terpahat
di gerbang cinta
ketika birunya kembali memberi jiwa
Relakan hidup berpijak
pada tanah nan lembab ini
‘Lalu berguling di pusaran waktu,’
sahutmu
0 Komentar:
Posting Komentar