Lentera Khayal
>> 19 Oktober 2009
Tuhan membukakan pintu ke dunia baru
kutebus dengan satu janji
Akan kututup mata hati dari mawar muram
yang menawarkan harum cinta
yang membius gairahku mengejar cinta
Suatu ketika seorang lelaki bertanya,
”Sampai kapan kau bertahan?”
Aku bergeming
Tak lagi inginkan satu pelarian
takut kembali pada-Nya dengan kepincangan
malu bersimpuh di hadapan-Nya
dengan jubah tercabik
Harus berdalih apa jika Dia menuntut
”Di mana jubah suci yang kutitipkan padamu?”
Kekasihku bukan sebenarnya terkasih
hanya lentera segala khayalku
Sampai nanti kudengar ikrar suci
khayalkan bahwa cinta itu tak mati
kanya sedang mengubur hasratnya
Khayalkan bahwa kepercayaan pun tak sirna
ketapi ingin mengunci diri
Khayalkan bahwa penantianku terpaut setia
dalam rumah tua di pinggir kota
Sampai nanti kaurangkai
kenangan manis yang tercecer
Biarkan kerapuhan hati menjadi
penggalan cerita yang kucaci maki
0 Komentar:
Posting Komentar