Persembahan Terakhir
>> 16 Oktober 2009
Untuk cinta,
kunyanyikan sebuah lagu
tanpa petikan gitar
tanpa denting piano
Hanya ketangguhan yang menghentak
iringi pesta dansa terakhir
Aku bernyanyi sepanjang malam
menidurkan kerisauan
Berbanggalah!
Putri manjamu akan berduel
mencoba taklukkan kenyataan terburuk
Tak bakal ada pertumpahan darah
Namun, kuminta engkau bersiap
untuk sorak kemenangan
atau tangis kehilangan
Untuk kasihku,
telah kutitipkan bait-bait puisi
pada peri tidurmu
Dia ’kan menentramkanmu
sebab waktuku tak lama
Ketika tirai ungu tersingkap
dan terang menjamah dedaunan
tiba saatnya aku terbang bebas
ucapkan salam perpisahan
pada sangkar emas
Ini bukan saatnya untuk cemas!
Engkau akan bersanding dengan siapa
atau bayangan siapa
Bukankah tak pernah kujanjikan apapun?
Kepulanganku tak bias diramal
dan tiap jengkal yang tertinggal
tak mungkin kulintasi kembali
0 Komentar:
Posting Komentar